ASSALAMUALAIKUM WR WB
DENGAN SELESAINYA BLOG INI KAMI SELAKU SISWA SMK AHMAD YANI PROBOLINGGO BERTRIMAKASIH,TERUTAMA KEPADA BAPAK AHMAD. BS.SPd YANG MEMBERIKAN SUATU ILMU YANG BERHARGA UNTUK KAMI..
DAN SETELAH SELESAINYA BLOG INI SAYA MEMBERIKAN SEDIKIT PENGETAHUAN TENTANG PENGELASAN WALAUPUN INI SEBATAS DASAR-DASAR PENGELASAN .
SMOGA BERMANFAAT
DASAR-DASA R PENGELASAN PENEBALAN PLAT
PENDAHULUAN
A.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1.
Petunjuk Bagi Peserta Diklat
Langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul ini :
a.
Baca tujuan akhir dan
tujuan antara dengan seksama.
b.
Pelajari secara baik dan cermat
uraian teori yang disampaikan dalam kegiatan belajar bilamana merasa kurang
dapat mencari referensi lain atau bertanya kepada dosen pengajar.
c.
Persiapkan alat dan bahan
yang digunakan pada setiap kegiatan.
d.
Lakukan semua kegiatan
belajar dengan teliti dan hati-hati.
e.
Jawab pertanyaan tes
formatif yang ada kemudian cocokan dengan kunci jawaban yang telah tersedia
pada lembar jawaban atau konsultasikan dengan dosen bilamana telah mengusai
maka bisa dilanjutkan ketahapan kegiatan belajar berikutnya.
f.
Melakukan kerja praktek
mulai dari persiapan hingga selesai kemudian melaporkan hasil praktek untuk
mendapatkan penilaian dari dosen pengajar.
g.
Kembalikan semua peralatan
yang telah selesai digunakan.
h.
Setelah peserta diklat
mampu menguasai proses pembelajaran dan memenuhi kriteria kelulusan maka akan
dinyatakan lulus pada mata kompetensi ini.
2.
Petunjuk Bagi Dosen
a.
Membantu Peserta diklat
dalam merencanakan proses belajar.
b.
Membimbing peserta diklat
melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c.
Membantu peserta diklat
dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab semua pertanyaan peserta
diklat mengenai proses belajar.
d.
Membantu peserta diklat
untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk
belajar.
e.
Mengorganisasikan kegiatan
belajar kelompok bila diperlukan.
f.
Merencanakan seorang
ahli/pendamping dosen dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
g.
Merencanakan proses
penilaian dan menyiapkan perangkatnya.
h.
Melaksanakan penilaian.
i.
Menjelaskan kepada peserta
diklat tentang sikap pengetahuan dan keterampilan dari suatu kompetensi, yang
perlu dibenahi dan merundingkan rencana pemelejaran selanjutnya.
j.
Mencatat pencapaian
kemajuan peserta diklat.
BAB II
MATERI PEMBELAJARAN
A.
KEGIATAN BELAJAR
1.
Menentukan Persyaratan Pengelasan
a.
Uraian Materi 1
1)
Keselamatan Kerja
a)
Pakailah pakaian yang
patut sebagai baju pelindung dikala mengelas.
b)
Jagalah agar selalu
aman dan area harus selalu bersih.
c)
Pastikan bahwa tidak
ada material yang mudah terbaka didekat area pengelasan.
d)
Yakinkanlah bahwa selalu ada ventilasi untuk
memberikan tiga atau empat kali
penukaran udara per jam.
e)
Jangan mengelas
disekitar benda yang mudah meledak.
f)
Tidak boleh mengelas
atau memotong pada area yang dikhususkan bila tidak mempergunakan pelindung lengkap.
g)
Taruhlah semua
peralatan lasan dengan baik.
2)
Mesin las busur
Las busur menggunakan
panas dari proses loncatan listrik karena jarak antara satu konduktor listrik
ke lainnya. Loncatan listrik ini terus menerus dan terkonsentrasi menimbulkan
panas sebesar 65000 – 70000 F. Dalam metode elektroda
busur listrik pengelasan diproduksi antara base metal dan elektroda. Pengelasan
ini mencairkan elektroda dan menyatu dengan base metal. Dua tipe dasar dari las
busur ini adalah:
a)
Menggunakan
arus DC ( dirrent current)
Mesin las DC digerakan oleh generator atau
perubahan dari arus
AC ke DC. Dua tipe mesin las DC yaitu (1) Direct Current, Straight Polarity / DCSP ketika
base metal dihubungkan
dengan kutub positif mesin dan holder elektroda dihubungkan dengan sisi negatif mesin.
2/3 panas disalurkan
ke base metal
Dan 1/3 panas ke elektroda, digunakan untuk pengelasan penetrasi dalam,
temperature tinggi
benda kerja. (2). Direct current,Reverse Polarity / DCRP ketika base metal dihubungkan dengan
kutub negative mesin
dan holder elektroda dihubungkan dengan kutub positif mesin. 2/3 panas disalurkan ke
elektroda dan 1/3 panas
ke benda kerja
b)
Mengunakan
arus AC (arrent curent)
Mesin las AC memperoleh busur nyala dari transformator, dimana
dalam pesawat ini jaring-jaring listrik dirobah menjadi arus bolak-balik oleh
transformator yang sesuai dengan arus yang digunakan dalam pengelasan, pada
mesin ini
kabel las dapat dipertukarkan pemasangannya dan tidak mempengaruhi perobahan temperatur pada
busur nyala. 50%
panas disalurkan ke elektroda dan 50% disalurkan ke base metal.
3)
Elektroda
Elektroda
las busur adalah elektroda batangan yang tergolong
elektroda terumpan. Ada dua unsur dalam satu elektroda
yaitu kawat dan fluks. Kawat berfungsi sebagai bahan
tambah sedangkan fluk berfungsi sebagai pemantap busur,
pelindung deposit logam dari pengaruh udara luar, pengatur
penggunaan dan sebagi sumber paduan.
4)
Kabel
Jenis
kabel yang digunakan harus memiliki kualitas tinggi,
tahan lama, tahan panas dan tidak mudah terbakar.
5)
Ground
Klamp
Ground
klam yang berfungsi menghubungkan mesin dengan benda
kerja dimana diseting dengan pegas agar dapat menjepit dengan mudah dan kuat.
6)
Holder
elektroda
Holder,
adalah tempat untuk menjepit elektroda dimana dipasang
bahan yang tahan panas untuk melindungi tangan pengelas.
7)
Palu terak
Palu
terak digunakan untuk membersihkan terak dari jalur pengelasan
setelah selesai mengelas.
8)
Sikat baja
Sikat
baja digunakan untuk membersihkan hasil pengelasan agar
tampak mengkilap dan dapat menjangkau bagian sambungan
las yang paling sempit
9)
Peralatan
keselamatan kerja
Perlengkapan
keselamatan kerja ini terdiri dari alat pelindung tubuh
dari panas percikan las, dari sinar las dan dari bahaya
arus listrik.
2 . MENGIDENTIFIKASI TANDA-TANDA KESELAMATAN KERJA
Beberapatandakeselamatankerjayangmungkinberada di ruangan proses
permesinandanperlu di pahamiolehpekerjaadalahsalahsatunya :
1.TANDA LARANGAN
Dilarangmerokok
2.TANDA PERINTAH
Beberapatandakeselamatankerjayangmungkinberada di ruangan proses
permesinandanperlu di pahamiolehpekerjaadalahsalahsatunya :
1.TANDA LARANGAN
Dilarangmerokok
2.TANDA PERINTAH
3. PETUNJUK PRAKTIS PENGELASAN
Alat : 1.Persiapkanperlengkapanpelindungdiridiantaranya :
- Lapisan dada / apron
- Saungtangankulit / welding gloves
- Pelindungmuka / welding helmet
- Pelindunglengan
- Kacamatalasnetral
- Sepatu las
- topi / helem
2. Siapkanalatkerja
- Hamer
- palu
- gerinda
- drying electrode portable
- Electrode
- Transformator / generator las
- welding gauge
Catatan : Periksasemuaperalatankerjasebelummelaksanakantugas.
Misalnya :
- Kabel/ stangpemegang electrode - Kabelmasa ( ground )
- Sambungansemuakabeldalamkeadaanbaik.
Gunakankacamatapelindungmuka( welding helmet )
sesuaidengan ampere yang dibutuhkan dan mulailah pelaksanaan pengelasan.
POSISI 1 G ( mendatarataudibawahtangan )
Yang perludiperhatikandalamberlangsungnyapengelasanposisi 1 G
( menarikbusur ).
- Tentukanarus( l ) sesuaidengankebutuhan
contoh electrode AWS A5.1 E6013 diameter 3.2mm . 90-140 amper.
- Sudut electrode selamapengelasanharustetap di jaga
- Sudut 70˚-80˚dansudut 90˚
- jarakbusurantaraelectrodadenganbendakerja 1/8 x DE atau max
DE ( diameter electrode )
- waktuberlangsungnyapengelasanharussama ( menarikbusur )
- Polaritasaruspengelasan DC EP , DC EN atauarusbolakbalik / AC ( ̴ )
Alat : 1.Persiapkanperlengkapanpelindungdiridiantaranya :
- Lapisan dada / apron
- Saungtangankulit / welding gloves
- Pelindungmuka / welding helmet
- Pelindunglengan
- Kacamatalasnetral
- Sepatu las
- topi / helem
2. Siapkanalatkerja
- Hamer
- palu
- gerinda
- drying electrode portable
- Electrode
- Transformator / generator las
- welding gauge
Catatan : Periksasemuaperalatankerjasebelummelaksanakantugas.
Misalnya :
- Kabel/ stangpemegang electrode - Kabelmasa ( ground )
- Sambungansemuakabeldalamkeadaanbaik.
Gunakankacamatapelindungmuka( welding helmet )
sesuaidengan ampere yang dibutuhkan dan mulailah pelaksanaan pengelasan.
POSISI 1 G ( mendatarataudibawahtangan )
Yang perludiperhatikandalamberlangsungnyapengelasanposisi 1 G
( menarikbusur ).
- Tentukanarus( l ) sesuaidengankebutuhan
contoh electrode AWS A5.1 E6013 diameter 3.2mm . 90-140 amper.
- Sudut electrode selamapengelasanharustetap di jaga
- Sudut 70˚-80˚dansudut 90˚
- jarakbusurantaraelectrodadenganbendakerja 1/8 x DE atau max
DE ( diameter electrode )
- waktuberlangsungnyapengelasanharussama ( menarikbusur )
- Polaritasaruspengelasan DC EP , DC EN atauarusbolakbalik / AC ( ̴ )
POSISI 2G ( horizontal )
Yang perludiperhatikandalamberlngsungnyapengelasanposisi 2G
( menarikbusur )
- Tentukanarus (I ) sesuaidengankebutuhan
contoh electrode AWS A5.1 E 6013 diameter 3.2mm . 90-140 amper .
- sudut electrode selamapengelasanharustetapdijaga
- sudut 70˚-80˚ dansudut 110˚ ( 80˚)
- jarakbusurantaraelectrodadenganbendakerja 1/8 x DE atau max
DE ( diameter electroda )
- waktuberlangsungnyapengelasanharussama ( menarikbusur )
- polaritasaruspengelasan DC EP,DC EN atauarusbolakbalik / AC ( ̴ )
Yang perludiperhatikandalamberlngsungnyapengelasanposisi 2G
( menarikbusur )
- Tentukanarus (I ) sesuaidengankebutuhan
contoh electrode AWS A5.1 E 6013 diameter 3.2mm . 90-140 amper .
- sudut electrode selamapengelasanharustetapdijaga
- sudut 70˚-80˚ dansudut 110˚ ( 80˚)
- jarakbusurantaraelectrodadenganbendakerja 1/8 x DE atau max
DE ( diameter electroda )
- waktuberlangsungnyapengelasanharussama ( menarikbusur )
- polaritasaruspengelasan DC EP,DC EN atauarusbolakbalik / AC ( ̴ )
POSISI 3 ( VERTICAL )
yang perludiperhatikanpadawaktuberlangsungnyapengelasan 3G :
- tentukanarus ( 1 ) sesuaidengankebutuhan
contoheletroda AWS A5.1 E 6013 diameter 3.2mm . 80-130 amper
- sudut electrode selamapengelasanharustetapdijaga
- sudut 80˚-90˚
- padawaktupengelasanjagajarakbusur electrode terhadapbenda
kerja,1/8 x DE atau max DE ( diameter electrode )
- waktuberlangsungnyapengelasanharussama ( ayunansegitiga )
- arahgerakandaribawahmenujukeatas
- polaritasaruspengelasan DC EP , DC EN atauarusbolakbalik / AC ( ˜ )
yang perludiperhatikanpadawaktuberlangsungnyapengelasan 3G :
- tentukanarus ( 1 ) sesuaidengankebutuhan
contoheletroda AWS A5.1 E 6013 diameter 3.2mm . 80-130 amper
- sudut electrode selamapengelasanharustetapdijaga
- sudut 80˚-90˚
- padawaktupengelasanjagajarakbusur electrode terhadapbenda
kerja,1/8 x DE atau max DE ( diameter electrode )
- waktuberlangsungnyapengelasanharussama ( ayunansegitiga )
- arahgerakandaribawahmenujukeatas
- polaritasaruspengelasan DC EP , DC EN atauarusbolakbalik / AC ( ˜ )
POSISI 4G ( over head ataudiataskepala )
yang perlu di perhatikandalamberlangsungnyapengelasanposisi 4G :
- tentukanarus ( 1 ) sesuaidengankebutuhan
contoh electrode AWS A5.1 6013 dia meter 3.2mm . 80-130 amper
- sudut electrode selamapengelasanharustetapdijaga
- sudut 05˚dan sudut 90˚
- jarakbusurantara electrode denganbendakerja 1/8 x DE atau max
DE ( diameter electrode )
- waktuberlangsungnyapengelasanharussama
yang perlu di perhatikandalamberlangsungnyapengelasanposisi 4G :
- tentukanarus ( 1 ) sesuaidengankebutuhan
contoh electrode AWS A5.1 6013 dia meter 3.2mm . 80-130 amper
- sudut electrode selamapengelasanharustetapdijaga
- sudut 05˚dan sudut 90˚
- jarakbusurantara electrode denganbendakerja 1/8 x DE atau max
DE ( diameter electrode )
- waktuberlangsungnyapengelasanharussama
-Bentukayunansegitigaataumatagergaji
- arahgerakansesuaigambar
- polaritasaruspengelasan DC EP , DC EN atau
arusbolakbalik / Aac ( ˜ )
- arahgerakansesuaigambar
- polaritasaruspengelasan DC EP , DC EN atau
arusbolakbalik / Aac ( ˜ )
PENUTUP
Modul ini menggunakan sistem pembelajaran berbasis kebutuhan industri. Penekan utama
pembelajaran menggunakan modul ini adalah tentang aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik apa yang dapat dimiliki peserta
diklat tentang las busur manual.
Jika peserta
diklat belum mencapai kompetensi pada usaha atau kesempatan pertama, maka dosen
akan mengatur rencana pembelajaran dengan peserta diklat. Rencana ini
memberikan kesempatan kembali kepada peserta diklat untuk meningkatkan level
kompetensinya sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah usaha atau kesempatan
yang disarankan adalah tiga kali.
Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan peserta diklat dalam mengikuti modul ini,
setiap peserta diklat dievaluasi terhadap aspek pengetahuan yang dilakukan melalui latihan-latihan dan tes
tertulis.